Jumat, 25 Februari 2011

PBB: penumpasan di Libia makin marak

Seorang tentara di depan gedung yang hangus terbakar di Libia

Laporan-laporan dari Libia menunjukkan ribuan orang mungkin terbunuh atau luka-luka di tengah operasi penumpasan terhadap aksi anti-Gaddafi semakin marak, kata Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Navi Pillay.

Selama sepekan terakhir, pertempuran berlangsung antara pasukan antipemeirntah dan tentara yang setia kepada pemimpin Libia, Kolonel Muammar Gaddafi, yang telah berkuasa selama 42 tahun.

Mata rantai pasok makanan Libia kini terancam berantakan, kata badan pangan PBB.

Di sekitar ibu kota, Tripoli, satu brigade elit yang dikomandoi oleh putra Gaddafi, Khamis, diyakini memperkuat pertahanannya.

Inggris dan Prancis berusaha agar dilakukan embargo senjata terhadap Libia dan penyelidikan kejahatan perang.

Televisi negara Libia mengatakan pemerintah akan memberikan uang tunai 500 dinar atau sekitar Rp4 juta untuk menutupi kenaikan harga makanan, sementara sebagian pekerja sektor publik akan mendapat kenaikan gaji 150%.

Namun demikian, banyak wilayah negara itu sekarang ini berada di tangan pasukan antipemerintah.

Reaksi internasional

Di Jenewa, Dewan HAM PBB melakukan sidang istimewa untuk pertama kali, guna membicarakan krisis di Libia. Libia adalah anggota terpilih dewan itu tetapi sejumlah anggota meminta agar negara itu diusir.

"Dengan terus-menerus melanggar hukum internasional, penumpasan terhadap demonstrasi damai di Libia semakin marak dan mencemaskan dengan laporan-laporan tentang pembunuhan massal, penahanan sewenang-wenang dan penyiksaan terhadap para pengunjuk rasa," kata Navi Pillay.

Program Pangan Dunia mengatakan mata raantai pasok makanan Libia terancam kolaps karena impor tidak bisa masuk ke negara itu dan distribusi makanan terhambat oleh tindak kekerasan, kata laporan kantor berita AFP.

Para menteri pertahanan NATO hari Jumat (25/2) akan mengadakan sidang darurat untuk membicarakan situasi di Libia. Tetapi Sekjen NATO, Anders Fogh Rasmussen, menegaskan organisasi militer itu tidak berniat campur tangan di Libia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar