Jakarta - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menetapkan hukuman terhadap 17 wasit yang bertugas di Liga Primer Indonesia (LPI), kegiatan sepak bola yang tidak tercantum dalam agenda resmi PSSI.
Hukuman yang dijatuhkan Komdis PSSI terhadap jajaran wasit yang sudah melanggar etika dengan bertugas pada kegiatan sepak bola yang tidak diakui oleh PSSI ini adalah, mencabut sertifikat atau lisensi sebagai wasit nasional C-1, serta C-2 dan C-3, dikutip dari situs resmi PSSI, Rabu.
Mereka juga diputuskan tidak boleh melakukan aktifitas dalam kompetisi sepak bola di bawah naungan PSSI selama seumur hidup.
Mereka adalah jajaran perangkat pertandingan, seperti wasit, dua asisten wasit, serta wasit cadangan dan pengawas pertandingan yang bertugas di LPI seluruhnya berasal dari korps perwasitan PSSI.
Walau demikian, sebagian dari mereka ada yang sudah memasuki usia pensiun, sebagian lagi adalah wasit-wasit yang berulangkali tidak lulus dari kursus-kursus perwasitan yang diikutinya, atau wasit yang pernah menjalani sanksi dari PSSI.
Sementara itu, Bambang Irianto, Direktur Perwasitan PSSI, memberikan pujian dan apresiasinya terhadap perangkat pertandingan yang tidak tergiur oleh iming-iming LPI, dengan tetap bersikap loyal pada PSSI.
Dia menyebut dua nama wasit ISL dari Malang, Djunaedi Effendi dan Sigit, serta tiga wasit Divisi Utama, Suwandi, Iwan Sukoco dan Joni.
"Mereka memutuskan pindah ke Pengcab kabupaten Malang, karena tak ingin terlibat dalam kegiatan Persema Malang yang sudah dicoret dari keanggotaan PSSI," katanya.
Berikut daftar nama perangkat pertandingan yang sudah dicabut sertifikatnya dan tidak diperkenankan beraktivitas dalam kompetisi PSSI seumur hidup:
Perangkat Pertandingan (PP) : Mujito (Surabaya), Ali (Magelang), Setyo Waluyo (Jakaarta), Ahmadi (Semarang), Karyanto Suyono (Jakarta), Ahmadi (Semarang), Abdul Syukur (Surabaya), Madenuh (Semarang), Tukimin, Ahamdi (Semarang), Ali Mustafa (Bali)
Wasit : Fiator Ambarita (Bandung), Mukhlis Ali Fathoni (Kendal), Taufiq (Bali), Winarno Bachtiar (Mojokerto), Suryadi (DKI), R.A Mas Agus (Surabaya), A. Sukamdi (Nganjuk), Rudiyansah (Tangerang), Muklisin (Semarang), Agus Winardi (Malang), Khalid (Aceh), Sunaryo Joko (Jember), Akhyar (Pasuruan)
Asisten wasit : Sukri AR (Aceh), Nurhasan (Jakarta), Tavip Dwi (DIY), Agus Margunaji (Sleman), Waskito Bekti (Semarang), I Made Mudite (Bali), Azis (Mojokerto), Bahrudin (Magelang), Muhadi (Langsa), Odik (Bekasi), Edi Suprapto (Gresik), Samsul Huda (Mojokerto), Suwarto (Solo), Fatirohman (Banjarnegara), Suroso (Tulungagung), Haris, Deni (Solo), Dede Sarifudin (Jakarta), Mapram (Makassar), Ferianto (Medan), Johanis Joni (Manado), Sopuan (Semarang), Catur, Odik, Sony Alesandro (Semarang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar