Kamis, 02 Juni 2011

Wah, Ada Pesawat Terbang Berbatik dan Helikopter dari Botol Oli !


Bandung - Bisa-bisa saja ide peserta Lomba Kreativitas Merancang Miniatur Pesawat Terbang dan Helikopter di SMA Angkasa, Kamis (2/6/2011). Ada yang membalut miniatur pesawat terbang dengan kain batik, ada juga yang membuat helikopter dari botol bekas oli.

Peserta yang merupakan siswa SMP dari sekolah di Bandung dan Cimahi itu harus berkreasi merancang pesawat terbang dan helikopter dari barang bekas yang mereka bawa sendiri.

Septiani (13) misalnya, siswi kelas X SMP 12 Bandung ini membuat pesawat dari kaleng bekas minuman soda, botol bekas susu, kardus dan barang bekas lainnya. Ia telah berhasil menyelesaikan miniaturnya setengah jam sebelum waktu yang diberikan panitia habis.

"Udah 2 hari latihan. Digambar, dibayang-bayangin nanti jadinya seperti apa, dan bahannya kaya gimana," cerita Septiani saat ditemui di sela lomba.

Ia mengaku, awalnya tak tertarik dengan kedirgantaraan, namun setelah mengikuti lomba ini, ia kini mengaku jadi suka dengan pesawat.

"Awalnya sih cuma karena disuruh ikut aja, ingin tambah pengalaman ikut lomba. Saya sih enggak terlalu suka pesawat. Tapi sekarang jadi suka," katanya.

Beda lagi dengan Fajar (13) kelas X SMP Angkasa yang justru suka dengan dunia kedirgantaraan. Dalam lomba ini, ia berkreasi dengan botol bekas oli untuk membuat miniatur helikopter.

"Bahannya dari bekas botol oli, botol minuman, sendal jepit bekas, tutup odol, pisau plastik, tutup minuman plastik," tutur Fajar saat ditanya apa saja bahan yang digunakan untuk miniatur helikopternya.

Fajar mengaku, selama seminggu ia telah berlatih. Ia pun membawa foto hasil karya latihannya itu.

"Saya suka pesawat," katanya saat ditanya kenapa ia ingin mengikuti lomba tersebut.

Dari botol bekas oli, Fajar membuat badan helikopternya, baling-balingnya ia buat dari pisau plastik berwarna putih, sementara rodanya ia buat dari tutup bekas botol minuman yang diisi dengan potongan sendal jepit.

Saat latihan, ia bisa membuatnya dalam waktu 3 jam. Ia pun berharap hasil karyanya itu bisa membawanya jadi pemenang.

Juri lomba ini terdiri dari 3 orang, mereka yaitu Kapten Jatmiko dari TNI AU, Budianto dari PT DI, dan Uhen Adi Saputra dari SMA Angkasa.

"Kriteria pemenangnya ada banyak. Mulai dari ide, keunikan, kemandirian, dan performance. 3 juri ini beda-beda menilainya," ujar Uhen.

Selain itu bahan yang digunakan peserta pun akan mempengaruhi penilaian.

"Kalau ada yang pakai barang baru, bukan barang bekas, itu akan mempengaruhi. Karena kan ini harus dari barang bekas," katanya.

Pemenang akan mendapat hadiah berupa piala dan uang tunai. Sementara seluruh peserta akan mendapat sertifikat.

"Kami mengapresiasi karya seluruh peserta," katanya.

Pantauan para wartawan, kebanyakan peserta menggunakan bahan dari kardus atau botol air mineral sebagai rangka. Untuk mewarnai pesawatnya ada yang menggunakan cat, pilox, kertas berwarna, bahkan ada yang membalutnya dengan kain batik bekas yang dibawanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar